Saturday, September 4, 2010

fantasi


Kosong
Kosong kotak
Kosong kotak akalku

Ku singkap ke luar jendela
dan ku lihat
Bayangmu berlari nun dari jauh
Seolah-olah mahu mencapai tangan ku

Ah, fantasi…

Hati ku senyum
terbayangkan saat bila mana kau tiba
akan kau pegang erat tangan ku
dan akan ku ibun segenap tubuhmu
inilah janji ku bila kita bersama


Ku dongak ke atas
Ku lihat sumber inspirasi kita
yang menyimpan seribu kenangan
yang menjelma bila malam menerpa
yang menghidupkan hatiku saat ia retak

Ku lihat ke depan
Masih kau berlari
dan aku
…amat setia menunggu


Langkah mu semakin lemah
Sudah penat kah kau?
Sudah putus harapan kah kau?
Sedang aku
…masih setia menunggu

Di satu persimpangan
Ku lihat kau berhenti
ke kiri, ke kanan, dan ke depan
Ku sangka kau akan mara
Oh, tapi bukan

Kau memilih untuk ke kiri
dan kemudian ke kanan
Sedang aku
…masih tegak di sini menunggu

Sekali lagi air jernih mengalir
Seolah-olah ia memang ditakdirkan untuk bersamaku
Apa kau baca hatiku?
Apa kau dengar bisikan ku?
kerna aku tidak pernah lari dari mendengar bisikan cinta mu sungguh kau jauh
kerna aku tahu hati ini milikmu
Sungguh apa yang kau fikir terlintas di hatiku walau sedikit
dan aku dapat rasakan
Engkau semakin jauh
Sedang aku
…masih setia menunggu



Menunggu saat bila tanganmu mencapai tanganku
dan akan ku kotakan janjiku

masih setia menunggu




2 comments: